MenjadikanJepang sebagai negara raksasa ekonomi Berusaha menjadi negara yang dijuluki "Macam Ekonomi Asia" Jawaban: B. Membentuk Negara Asia Timur Raya Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jepang terlibat dalam perang pasifik, karena adanya gerakan jepang untuk b. membentuk negara asia timur raya. C adanya ristriksi (pembatasan) imigrasi Jepang oleh bangsa Eropa D. cita-cita Hakko I Chi U E. kekayaan sumber daya alam yang besar Jawaban: E. E. kekayaan sumber daya alam yang besar. Dilansir dari Ensiklopedia, faktor-faktor yang mendorong jepang menjadi negara imperialisme baru, kecuali e. kekayaan sumber daya alam yang besar. B) menghimpun kekuatan wanita untuk terlibat dalam medan perang (C) menyiapkan pasukan berani mati yang siap diterjunkan di medan perang (D) membujuk dan menghimpun golongan intelektual untuk membantu Jepang dalam perang (E) menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran politik golongan intelektual 11. Jepang memberikan janji kemerdekaan kelak 10September 2021 by Kei Jepang terlibat dalam Perang Pasifik, karena adanya gerakan Jepang untuk? A. membebaskan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan bangsa barat B. membentuk Negara Asia Timur Raya C. melaksanakan pembangunan bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik D. menjadikan Jepang sebagai negara raksasa ekonomi 4) Adanya jaminan dari Maeda dan pihak Angkatan Laut Jepang. Perubahan sikap Soekarno yang bersedia memproklamasikan kemerdekaan dipengaruhi oleh hal-hal nomor. a. Dampakdi Bidang Militer. Saat pendudukan terjadi, Jepang memanfaatkan masyarakat untuk bisa terlibat dalam Perang Pasifik melawan Sekutu. Alasannya sudah tentu dikarenakan Jepang membutuhkan pasukan agar bisa memenangkan perang tersebut. Dengan cara membujuk masyarakat Indonesia untuk ikut melawan pihak musuh, Jepang pada akhirnya berhasil Isidan Tokoh Perjanjian Kalijati. Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945 (2001) karya Suhartono, pertemuan dilangsungkan di Kalijati pada 8 Maret 1942. Disepakati bahwa angkatan perang Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Selanjutnya, dilakukan penyerahan kekuasaan atas wilayah Indonesia PresentationTranscript. MASA PENDUDUKAN JEPANG LATAR BELAKANG Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. RencanaJepang untuk membentuk Negara Asia Timur Raya menyebabkannya terlibat dalam perang Pasifik. Dalam waktu yang relatif singkat, Jepang telah berhasil menguasai kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada bulan Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Berdasarkan gambar di atas, gerakan ini berdiri pada Maret 1942 dipimpin oleh Hihosyi Syimizu dan Mr. Syamsuddin (tokoh Parindra Jawa Barat). Gerakan ini bertujuan untuk merekrut dan mengerahkan tenaga rakyat yang akan dimanfaatkan dalam perang Asia Timur Raya. Namun, setahun kemudian gerakan ini telah dibubarkan, karena Tujuandibentuk Putera yaitu untuk membantu Jepang dalam setiap perang yang dilakukannya. Tetapi Oraganisasi Putera merupakan bumerang bagi Jepang sebab anggota Putera memiliki nasionalisme yang tinggi. Landasan riil ini antara lain karena adanya ledakan penduduk Jepang sehingga dibutuhkan tempat baru, kurangnya bahan mentah bagi PerangDunia II meletus pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya tetap netral. Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Akibatnya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Blok Poros (Jerman, Jepang, dan Italia).Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu Front Pasifik melawan Jepang, dan PembelaTanah Air (PETA) merupakan satuan militer bentukan Jepang di Indonesia. PETA didirikan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia yakni 3 Oktober 1943 didasarkan pada maklumat Osamu Seirei No 44 yang dinyatakan oleh Letnan Jendral Kumakichi Harada yang merupakan Panglima Tentara Ke-16. KedatanganJepang di Indonesia dan Negara Asia lainnya memiliki maksud dan tujuan tertentu.Maksud kedatangan Jepang ke Indonesia adalah karena landasan riil dan idiil yang dimiliki oleh bangsa Jepang. Landasan riil ini antara lain karena adanya ledakan penduduk Jepang sehingga dibutuhkan tempat baru, kurangnya bahan mentah bagi industrialisasi 4 Pengaruh ajaran Shinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga), di mana Jepang terpanggil untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-Pasifik). Ambisi imperialisme Jepang menyebabkan Jepang terlibat dalam peperangan. Untungnya, dalam setiap peperangan Jepang selalu mendapatkan kemenenangan. Perang Cina-Jepang I (1894-1895 EBwhcW. jepang terlibat dalam perang pasifik karena adanya gerakan jepang untuk jawaban Halo Evamardiana Perang Dunia II yang berlangsung pada 1939 hingga 1945 terjadi di tiga titik yakni Eropa, Afrika Utara, dan Asia Pasifik. Di kawasan Asia Pasifik, perang dimulai ketika Jepang menyerang Pearl Harbour, pangakalan militer Amerika Serikat di Hawai. Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat, karena Amerika datang ke Jepang memaksa Jepang membuka pelabuhannya. Jepang membawa ideologi fasisme. Fasisme biasanya dicirikan dengan nasionalisme yang berlebihan ultranasionalisme, mengutamakan kekuatan militer, dan otoriter. Dengan demikian, Jepang terlibat dalam Perang Pasifik, karena adanya gerakan Jepang untuk membentuk Negara Asia Timur Raya untuk menandingi kekuatan Barat. Semoga membantu ya 🙂 Perang Pasifik 1941-1945 yang dilancarkan oleh Jepang adalah salah satu babakan Perang Dunia ke 2 yang paling menarik. Perang itu menunjukan sebuah pertempuran demi pertempuran lauy yang barangkali terbesar sepanjang sejarah manusia. Unsur perang maritim peperangan ini begitu terasa. Di sinilah taktik perang darat-laut modern dikembangkan. Di sini pulalah, sebuah alat pertempuran yang beberapa tahun sebelumnya diterima secara pesimistis akhirnya membuktikan kekuatannya. Alat itu adalah kapal induk. Sebuah kapal yang tidak hanya mengangkut pesawat ke dalam sebuah pertempuran laut, namun juga menjadi sebuah sentral pertempuran di kemudian hari. Peta Kekaisaran Jepang 1942-1945 Sumber Dalam benak setiap manusia, barangkali telah terpatri bahwa Jepang yang menyulut perang pertama kali di Pasifik mempunyai rencana menguasai seluruh Asia Tenggara, Oseania, Australia dan bahkan pantai barat Amerika Serikat. Namun, apakah benar pertempuran yang menewaskan jutaan manusia ini mempunyai tujuan yang begitu besar dan gemilang? Jepang adalah negara satu-satunya di Asia yang berkembang secara cepat baik di bidang teknologi, produksi maupun militer. Dengan Restorasi Meiji 1866-1869, negara ortodox itu dapat membuka diri menerima pengaruh dari luar yang berujung pada keselamatan negaranya. Seperti halnya China, Negara Matahari Terbit yang mempunyai penduduk jutaan manusia di kala itu dianggap mempunyai potensi pasar yang baik untuk negara-negara barat. Belanda, Portugis, dan Amerika Serikat berlomba-lomba untuk menanamkan pengaruhnya di negara kepulauan itu. Jika ini terus berlanjut, maka nasibnya akan sama saja dengan India, Asia Tenggara dan China. Menjadi koloni bagi bangsa-bangsa asing. Doktrin Jepang di kala itu hanya satu, menjajah atau dijajah. Maka perluasan wilayahpun terjadi. Pada tahun 1905 Japan menganeksasi Korea menyusul Manchuria pada tahun 1931. Bersamaan dengan itu industrialisasi Jepang berkembang, sistem feodalisme lama atau yang disebut dengan Shogun dilenyapkan. Angkatan perang negara dibentuk dan angkatan laut dikembangkan dengan teknologi terbaru. Salah satu bukti keberhasilan pembangunan angkatan perang ini adalah kemenangan Jepang atas Russia pada tahun 1905. Kemenangan Jepang atas Rusia ini menghancurkan dominasi kekuatan Rusia di Timur Jauh. Salah Satu Illustrasi Perang Jepang Rusia 1905 Pada 1937, Jepang meluncurkan invasi besar-besaran ke China. Negara yang sedang terpecah belah itu harus rela menyerahkan hampir seluruh pesisir pantainya kepada asing dalam waktu yang begitu singkat. Beijing dan seluruh bagian utara China pun runtuh dalam bulan-bulan awal peperangan. Pertempuran ini disebut dengan Shino-Japanese War yang berlangsung hingga tahun 1945. Akan tetapi pertempuran yang awalnya menjanjikan ini tidak berjalan mulus bagi Jepang. Nasionalis dan Komunis China justru bersatu untuk memerangi Jepang. Mereka mengesampingkan perbedaan mereka untuk sementara waktu. Hasilnya, Shino-Japanese War menjadi sebuah kampanye peperangan yang panjang, melelahkan dan menguras sumber daya alam. Jepang tidak mampu memenuhi kebutuhan sumber daya alam mereka sendiri. Baja misalkan, sebagian diimpor dari Amerika Serikat dan minyak diimpor dari koloni-koloni eropa di Asia Tenggara. Liga Bangsa-Bangsa mengganggap penyerangan Jepang ke China adalah sebuah kejahatan, oleh karena itu Jepang terus-menerus mendapatkan sangsi antara lain dengan pembatasan-pembatasan tertentu pada perdangan bahan mentah. Jepang tidak mempunyai pilihan lain kecuali merebut sumber-sumber bahan mentah di sekitarnya. Beruntung bagi Jepang, Korea dan Manchuria mempunyai cukup bahan tambang seperti batu bara dan besi. Namun untuk minyak, ia terpaksa harus mencarinya ke tempat lain. Sintesisasi batu bara ke minyak belumlah begitu berkembang di masa itu. Ketika Perang Eropa pecah di tahun 1939, Jepang melihat sebuah peluang untuk ikut ambil bagian dalam konflik itu. Tujuaannya hanya satu, kuasai tempat-tempat yang kaya akan hasil bumi. Butuh waktu lama bagi Jepang untuk mempersiapkan invasinya ke Asia. Ia harus mempertimbangkan kemungkinan Amerika Serikat, satu-satunya negara yang mempunyai kekuatan maritim yang kuat di Pasifik menjadi penghalang rencananya. Oleh karena itu Jepang menginginkan sebuah serangan yang mampu untuk menghancurkan seluruh armada Amerika Serikat dalam sekali pukul. Rencana ini persis sama dengan serangan Jepang terhadap Armada Rusia di tahun 1905. Di manakah Jepang akan menyerang? Barangkali sekarang orang dapat menebak dengan pasti, Perl Harbour. Pelabuhan militer di Hawaii ini adalah pusat dari Armada Amerika Serikat di Pasifik. Di sana bersarang 3 kapal induk, dan untuk meladeni ini, Jepang menggerahkan 6 kapal induk terbaiknya. Serangan dilaksanakan pada pagi hari, minggu, 7 Desember 1941. Namun malang sekali bagi Jepang, 3 kapal induk yang seharusnya berada di Pearl Harbor sedang tidak berada di sarangnya. Mereka sedang melakukan patroli rutin di sekitar pasifik. 19 kapal perang Amerika rusak atau tenggelam dan untuk sementara waktu, armada pasifik Amerika lumpuh. Namun sekali lagi ini hanya sementara waktu. Tenggelamnya USS West Virginia Sumber Ada beberapa teori yang mengatakan bahwa Amerika dengan sengaja membiarkan Jepang menyerang pangkalan Armada di Hawaii ini. Tidak ada bukti yang jelas. Namun ada fakta-fakta sampingan memang mengarah pada hal ini. Amerika waktu itu tengah menghadapi krisis berkepanjangan dan satu-satunya cara untuk memulihkan kondisinya adalah ikut dalam peperangan? Bagaimana bisa sebuah peperangan justru memulihkan ekonomi suatu negara? Amerika Serikat adalah negara yang mempunyai sumber daya alam melimpah. Produksi batu-bara, minyak bumi dan baja Amerika surplus, namun akibat krisis, produksi negara itu melempem. Tidak ada permintaan terhadap hasil-hasil utama produksi seperti mobil, pesawat, dan kapal. Jalan agar permintaan itu naik secara drastis adalah ironinya dengan menggunakan peperangan. Perlu diingat, setelah Amerika memutuskan untuk bergabung dengan Perang Dunia ke 2, ekonomi negara itu meningkat drastis. Dan semenjak Perang itu, Amerika tidak pernah mempunyai masa-masa damai. Ia selalu terlibat konflik baik di Korea, Vietnam, Afrika, Yugoslavia, Kuba dan sekarang Timur Tengah. Kembali lagi ke Perang Pasifik, publik Amerika tentu saja marah besar dengan serangan Jepang ke pangkalannya. Amerika yang sampai detik itu merasa tidak perlu terlibat dalam konflik manapun memutuskan untuk berubah haluan. Negara yang tengah berada di jurang kejatuhan itupun bangkit, mengerahkan seluruh tenaganya untuk membalas dendam. Inilah yang oleh Laksamana Ishoroku Yamamoto, salah seorang perencana serangan Pearl Harbour takutkan. Ia bahkan setelah penyerangan Pearl Harbour menyebutkan “Saya takut tindakan kita ini telah membangunkan raksasa tidur!” Yamamoto sendiri adalah lulusan salah satu akademi militer di Amerika. Bagaimana seorang yang takut dengan kekuatan Amerika, tahu betul potensi negara itu sampai berani menantang Amerika dan melawan sang raksasa tidur itu. Jawabannya adalah memang ia tidak berniat melawan raksasa itu. Lain sekali dengan anggapan Amerika yang terlalu berlebihan tentang tujuan perang Jepang. Jepang sama sekali tidak mempunyai niat untuk menyerang Amerika di tanahnya sendiri, bahkan menduduki Pearl Harbour pun tidak. Tujuan Jepang hanyalah kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara yang kaya. Ia berharap jika tujuannya telah tercapai, Jepang dapat merundingkan perjanjian damai. Sama seperti perang-perang yang ia alami sebelumnya. Namun peperangan ini berbeda, perang kali ini adalah sebuah perang total yang tidak pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Publik Amerika yang kala itu begitu marah terhadap Jepangpun sampai berbuat terlalu jauh. Mereka menangkapi seluruh warga negara keturunan Jepang di Amerika dan menggurung mereka dalam Kamp. Hal yang kurang lebih sama dengan yang dilakukan Hitler terhadap Yahudi. Setelah Jepang menguasai Pasifik dan Asia Tenggara, dalam sebuah pertempuran Blitzkrieg laut, tak ada satupun negara yang berniat untuk melakukan negosiasi damai. Amerika bahkan memberikan statement “unconditional surrender” bagi Jerman dan Jepang. Hal itu berarti bahwa mau tidak mau, Jepang harus bertempur sampai titik darah penghabisan. Kekuatan Jepang agaknya tidak cukup untuk menangani dua front sekaligus. Di China, kekuatan gabungan komunis dan nasionalis semakin kuat. Anggota-anggota baru direkrut sementara itu peralatan perang terus datang mengalir dari Inggris di India dan Uni Soviet di utara. Jepang sendiri setelah berperang bertahun-tahun akhirnya kehabisan sumberdayanya. Anggota tentara yang baru direkrut semakin lama semakin muda dan semakin sedikit pelatihannya. Kebijakan perang seperti harakiri dan kamikaze ternyata berakibat buruk. Terutama kamikaze, dimana Jepang harus kekurangan tenaga pilot di akhir perang. Pilot tidak seperti tentara angkatan darat yang dapat dengan singkat dilatih dan direkrut. Pada akhir perang bahkan masih terdapat pesawat berbagai jenis di tanah Jepang, mengganggur dan terbengkalai. - Awal tahun 1944, Jepang mulai mengalami serangkaian kekalahan dalam Perang Pasifik. Pada bulan Februari, Pasukan Sekutu berhasil mengusir mereka dari Kwajalein di Kepulauan Marshall. Empat bulan berikutnya, angkatan laut Jepang kalah dalam pertempuran di Laut Filipina. Satu bulan berselang, mereka kehilangan pangkalan angkatan laut di Saipan, Kepulauan Mariana. Rentetan kekalahan ini membuat Perdana Menteri Tojo 1941-1944 mundur dari jabatannya. Ia digantikan oleh Jenderal Koiso Kuniaki 1944-1945. Menurut Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 2008, kelak jenderal ini memiliki kecenderungan lebih besar menjanjikan kemerdekaan semu bagi Indonesia. Tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Koiso secara resmi menjadikan janjinya tersebut sebagai kampanye resmi Pemerintah Jepang hingga April 1945. Tujuan sebenarnya di balik janji kemerdekaan ini adalah untuk menarik minat orang-orang Indonesia agar mau melibatkan diri dalam Perang Asia Timur Raya yang sedang berkecamuk. Indonesia tak hanya memiliki sumber daya alam yang melimpah, tapi juga ratusan ribu bahkan jutaan manusia dewasa yang siap dimobilisasi dalam perang. Maka itu, dalam pendudukannya yang singkat, Jepang mendirikan dua organisasi militer Heiho dan PETA, serta empat organisasi semi militer Seinendan, Keibodan, Barisan Pelopor, dan Hizbullah.“Politik Jepang di Indonesia dari 1942 sampai 1945, di satu pihak, selalu di antara persoalan kolonial yang berkisar pada eksploitasi ekonomi dan pemeliharaan tata tentrem, dan di lain pihak ada kepentingan peperangan. Kepentingan ini mengharuskan Jepang melibatkan penduduk dalam isu persiapan melawan Sekutu. Pada gilirannya, mereka mempersoalkan kemerdekaan Indonesia,” tulis Ong Hok Ham dalam Wahyu yang Hilang Negeri yang Guncang 2018. Untuk meyakinkan dan menarik minat para pemimpin Republik, pada 1 Maret 1945 pemerintah Jepang mengumumkan akan membentuk sebuah badan persiapan kemerdekaan bagi Indonesia yang bernama Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Badan ini diresmikan pada 29 April 1945. Tugas utamanya adalah menyelidiki, mempelajari, sekaligus membuat rancangan undang-undang dasar, bentuk negara, wilayah negara, dan asas kewarganegaraan yang akan digunakan negara Indonesia jika merdeka kelak. BPUPKI juga menyiapkan susunan dasar pemerintahan dan asas dasar yang akan digunakan dalam negara tersebut. Terbentuknya PPKI Tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan oleh Sekutu di Hiroshima yang menewaskan sedikitnya orang. Peperangan di front Pasifik kian mendekati tahap akhir yang menyeret Jepang menuju setelah bom atom pertama dijatuhkan, yakni pada 7 Agustus 1945, tepat hari ini 76 tahun lalu, Dokuritzu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI resmi dibentuk. Panitia ini dibentuk atas persetujuan Komando Tertinggi Militer Jepang di Asia Tenggara, Jenderal Terauchi, yang berkedudukan di Saigon, Vietnam. Sukarno ditunjuk sebagai ketua, dan wakilnya Mohammad Hatta. Tugas utama panitia ini adalah meresmikan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 yang telah dibuat dan disepakati dalam sidang BPUPKI sebelumnya. Sementara tujuan pembentukannya adalah mempercepat persiapan terakhir bagi terbentuknya pemerintahan di negara Indonesia Haryono Rinaldi dalam artikel berjudul “Proklamasi 17 Agustus 1945 Revolusi Politik Bangsa Indonesia”, meskipun para anggota PPKI diizinkan melakukan kegiatan menurut pendapat dan kesanggupan mereka untuk kepentingan Republik Indonesia yang akan berdiri, tapi mereka tetap diwajibkan memprioritaskan perjuangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya ”Syarat pertama untuk mencapai kemerdekaan ialah menyelesaikan perang yang sekarang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia; karena itu bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya, dan bersama-sama dengan pemerintah Jepang meneruskan perjuangan untuk memperoleh kemenangan akhir dalam Perang Asia Timur Raya. Kedua, Negara Indonesia itu merupakan anggota lingkungan kesemakmuran bersama di Asia Timur Raya, maka cita-cita bangsa Indonesia itu harus disesuaikan dengan cita-cita pemerintah Jepang yang bersemangat Hakko-Iciu.” hlm. 144.Ini artinya janji Jepang untuk memerdekakan Indonesia sebagai negara yang berdaulat hanya omong kosong. Jepang ingin Indonesia tetap berada di bawah kendalinya sebagai negara persemakmuran. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI Berbeda dengan BPUPKI yang memiliki wakil dari Jepang, seluruh anggota PPKI adalah orang Indonesia. Jumlahnya 21 orang yang mewaliki hampir seluruh daerah di Indonesia. Kelak, anggota yang sudah ditetapkan 21 orang ini oleh Sukarno-tanpa sepengetahuan Jepang-ditambah 6 orang lagi menjadi 27 orang Mahfud MD. Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia 1993, hlm 49. Menurut The Liang Gee dalam Pertumbuhan Pemerintah Daerah di Negara Republik Indonesia 1993, rencana awalnya PPKI akan dilantik pada 18 Agustus 1945, sedangkan kemerdekaan Indonesia akan disahkan oleh pemerintah Jepang pada 24 Agustus 1945 Hlm. 27.Namun, rencana itu berubah. Medan Perang Pasifik sekali lagi memiliki andil besar terhadap kondisi sosial politik di Indonesia. Pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Sekutu serta penyerbuan pasukan Uni Soviet ke Manchuria semakin mendesak Jepang menuju jurang kekalahan. Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Tiga hari berselang, setelah berita menyerahnya Jepang kepada Sekutu menyebar secara luas, akhirnya Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Esoknya, 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang pertama dan menetapkan Undang-undang Dasar UUD hasil rancangan Panitia Kecil yang diketuai Soepomo. Undang-undang dasar ini yang menjadi cikal bakal UUD 1945. Kendati demikian, UUD 1945 tidak sama persis dengan rancangan UUD yang dibuat oleh Panitia Kecil-nya beberapa contoh perbedaan antara UUD dan UUD 1945 setelah dilakukan perombakan. 1 Kata "Mukkaddimah" diganti dengan "Pembukaan". 2 Sila Pertama yang semula dalam Piagam Jakarta berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diganti dengan kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa”. 3 Pasal 6 yang semula dalam batang tubuh UUD berbunyi “Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam”, diganti dengan “Presiden ialah orang Indonesia asli”. 4 Pasal 28 yang semula dalam batang tubuh UUD berbunyi “Negara berdasarkan atas Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diganti dengan “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. 5 Pasal 28 pada poin 4 menjadi Pasal 29. 6 Wakil presiden yang semula dua diubah menjadi satu. Haryono Rinardi, Proklamasi 17 Agustus 1945 Revolusi Politik Bangsa Indonesia 2017. PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar bagi bangsa Indonesia yang baru berdiri. Lalu mengangkat Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Terakhir, atas usulan Sukarno, PPKI membentuk Komite Nasional yang diharapkan dapat dikumpulkan secara cepat pada masa-masa genting setelah proklamasi. Hal ini dilakukan karena banyak dari anggota PPKI yang akan segera kembali daerah asalnya masing-masing. Tugas Komite Nasional adalah sebagai badan pembantu presiden dan wakil presiden selama Indonesia masih dalam kondisi darurat setelah proklamasi kemerdekaan. - Politik Penulis Mustaqim Aji NegoroEditor Irfan Teguh

jepang terlibat dalam perang pasifik karena adanya gerakan jepang untuk